Aplikasi Messenger for BBM untuk Android Akhirnya Dihapus Google Play
28 Jun 2013
Aplikasi messengger BBM for android yang sedang gempar beredar kabar di internet bahkan sudah tersedia di googlePlay akhirnya di hapus. Aplikasi palsu tersebut dilaporkan
sudah diunduh lebih dari 100.000 kali.
Meurut keterangan yang teritulis, aplikasi palsu ini dikatakan baru bisa berfungsi pada 27 Juni dengan persetujuan menginstal jaringan iklan StartApp.
Tanggal 27 Juni dijadikan alasan sebab pernah terdengar rumor bahwa di tanggal tersebut, BBM akan dirilis. Namun demikian, rumor tanggal tersebut sudah ditepis langsung oleh BlackBerry.
Kini, dilaporkan Cnet, aplikasi BBM palsu tersebut sudah dihapus dari toko aplikasi resmi Android, Google Play Store.
Tidak seperti toko aplikasi di platform iOS, Apple App Store, aplikasi-aplikasi yang ada di Google Play Store memang tidak dimoderasi terlebih dahulu. Kebijakan tidak memoderasi tersebut memang punya keuntungan dan kerugian tersendiri. Di sisi positif, pengembang dapat dengan bebas memasukkan aplikasinya di Play Store sehingga bisa dengan cepat tersedia tanpa menunggu tahap moderasi yang lama. Namun di sisi negatif, aplikasi-aplikasi palsu atau berbahaya bisa masuk di Play Store dengan mudah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mencari aplikasi di Play Store antara lain adalah, perhatikan nama pengengmbang dan juga baca komentar pengguna di kolom review. Selain itu perlu dipastikan apakah aplikasi yang dimaksud sudah dirilis secara resmi atau belum. Tak ketinggalan pengguna perlu berkontribusi dalam melaporkan aplikasi yang tidak layak dengan 'Flag as inappropriate'.
Meurut keterangan yang teritulis, aplikasi palsu ini dikatakan baru bisa berfungsi pada 27 Juni dengan persetujuan menginstal jaringan iklan StartApp.
Tanggal 27 Juni dijadikan alasan sebab pernah terdengar rumor bahwa di tanggal tersebut, BBM akan dirilis. Namun demikian, rumor tanggal tersebut sudah ditepis langsung oleh BlackBerry.
Kini, dilaporkan Cnet, aplikasi BBM palsu tersebut sudah dihapus dari toko aplikasi resmi Android, Google Play Store.
Tidak seperti toko aplikasi di platform iOS, Apple App Store, aplikasi-aplikasi yang ada di Google Play Store memang tidak dimoderasi terlebih dahulu. Kebijakan tidak memoderasi tersebut memang punya keuntungan dan kerugian tersendiri. Di sisi positif, pengembang dapat dengan bebas memasukkan aplikasinya di Play Store sehingga bisa dengan cepat tersedia tanpa menunggu tahap moderasi yang lama. Namun di sisi negatif, aplikasi-aplikasi palsu atau berbahaya bisa masuk di Play Store dengan mudah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mencari aplikasi di Play Store antara lain adalah, perhatikan nama pengengmbang dan juga baca komentar pengguna di kolom review. Selain itu perlu dipastikan apakah aplikasi yang dimaksud sudah dirilis secara resmi atau belum. Tak ketinggalan pengguna perlu berkontribusi dalam melaporkan aplikasi yang tidak layak dengan 'Flag as inappropriate'.
via Cnet